Minggu, 23 Desember 2012 | 17:09
![]() |
ist |
Penelitian awal menunjukkan
bahwa komponen tersebut yang sudah bisa dipasarkan dalam waktu 2 tahun
mendatang, bisa mengurangi kerut dan bintik hitam di wajah karena
terlalu banyak kena sinar matahari.
Menurut laporan mingguan
Australia The Sunday Times hari Minggu (23/12/2012), Rebecca Mason dari
Institut Penelitian Medis Bosch mengatakan bahwa penelitian sudah
menemukan komponen seperti Vitamin D ini bisa mengurangi "kerusakan DNA
kulit sampai 50 persen dan mungkin bisa sampai 60-80 persen.
Dewan
Riset Australia dan mitra komersialnya Ultraceuticals telah memberikan
dana penelitian kepada Institut Bosch guna mengembangkan penemuan
tersebut dan mengeksplorasi kemungkinan memasukkannya ke dalam krim
pelindung sinar matahari.
"Ini akan memperkuat pertahanan tubuh
sendiri guna melawan kerusakan karena sinar matahari," kata Prof Mason
dari Universitas Sydney tersebut.
Prof Mason mengatakan, penemuan
ini muncul di saat semakin banyak warga Australia tidak mendapatkan
sinar matahari yang cukup guna memproduksi cukup vitamin D di dalam tubuh.
sinar matahari yang cukup guna memproduksi cukup vitamin D di dalam tubuh.
Dalam penelitian baru-baru ini terhadap 24 ribu sampel
darah warga di negara bagian New South Wales (termasuk Sydney) menemukan
bahwa 58 persen memiliki tingkat vitamin D rendah di musim semi,
sedangkan di musim panas, angkanya berubah menjadi 36 persen.
"Banyak
warga Australia tidak menyadari bahwa mereka tidak memiliki tingkat
vitamin D yang cukup. Ini disebabkan karena banyak warga yang keluar
rumah atau keluar rumah ketika sinarmatahari bisa membantu membuat
vitamin D atau kulit mereka tidak terkena sinar matahari." kata Prof
Mason.
Kekurangan vitamin D tidak saja menyebabkan tulang menjadi
keropos, namun juga berdampak pada penyakit seperti kanker payudara,
penyakit jantung, depresi dan multiple sclerosis.
Sebuah
penelitian yang pernah dilakukan di Denmark menemukan bahwa kekurangan
vitamin D bisa menyebabkan resiko kematian meningkat 30 persen,
sementara tingkat kematian akan menurun 7-10 persen diantara mereka yang
mendapatkan suplemen kalsium dan vitamin D.
Presiden Asosiasi
Medis Australia (AMA) Steve Hambleton mengatakan para dokter sudah
menyadari mengenai pentingnya vitamin D dalam menjaga kesehatan tubuh
manusia.
"Kalau kita memiliki tingkat vitamin D rendah, kita tidak
bisa mengasup kalsium dari pencernaan dan mengambilnya dari tulang."
katanya.
Namun menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya,
Direktur Dewan Kanker Negara bagian Australia Barat, Terry Slevin
mengatakan pentingnya kita untuk tidak bingung mengenai tingkat vitamin D
rendah dengan keharusan melindungi diri dari sinar matahari yang
berlebihan.
Slevin mengatakan sekarang masih ada perdebatan
mengenai berapa tingkat vitamin D yang betul-betul disebut sebagai
kurang, dan juga bagaimana mengukur kekurangan tersebut.
"Ada
kesan bahwa warga Australia sudah berubah dari yang gila berjemur
matahari di tahun 1960-an ke sekarang berlindung di bawah meja
menghindari matahari seperti menghindari Drakula di tahun 2000-an. Kita
sudah membuat kemajuan, namun juga penting diingat tingkat penderita
kanker kulit juga meningkat." kata Slevin.
Di Australia setiap tahunnya lebih dari 1.800 orang meninggal karena kanker kulit.
"Terkena
matahari dalam waktu pendek tapi sering (5-10 menit), kalau kulit kita
putih, dengan ke sebanyak mungkin bagian tubuh, namun paling tidak di
bagian lengan. Di hari pagi menjelang siang, atau sore di musim panas
adalah waktu paling bagus untuk mendapatkan vitamin D dan paling kecil
resikonya merusak kulit." demikian nasehat Prof Rebeeca Mason mengenai
keseimbangan perlunya vitamin D dan kekhawatiran akan terlalu banyak
terkena sinar matahari.
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar